Minggu, 15 Mei 2016

Sistem Saraf




SISTEM SARAF
            Sistem saraf adalah sistem yang terdiri dari sel – sel saraf yang sering juga disebut dengan neuron, yang berfungsi menerima, menghantarkan, dan menanggapi rangsangan dari semua bagian tubuh. Sistem saraf bertugas untuk mengkontrol dan mengkoordinasikan fungsi organ – organ internal dan memberikan respon perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal.
v  Bagian – bagian sel saraf (Neuron)
Neuron adalah unit terkecil yang menyusun sel saraf. Neuron berfungsi untuk menghantarkan rangsangan. Neuron terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpdO4GHg5tXAIkZ9ALQYQNrdwGUTDCN5PE7hicierLmVhGYJrgPWJJl7MIsXkwxpYzojNheMqMDFvghtDBgGSrvQ3Ja8TvWZfHc6kg2wUPqeYtM2hu8Np21Qbt5tiMG1AORGV-tTvMnNo/?imgmax=800
1)      Dendrit : Bentuknya yaitu serabut sel saraf pendek dan bercabang – cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi untuk menerima impuls atau rangsangan untuk diteruskan ke badan sel saraf.
2)      Badan sel saraf : Merupakan bagian yang paling besar di sel saraf. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Badan sel saraf memiliki fungsi untuk menerima rangsangan atau impuls dan meneruskannya ke akson.
3)      Nukleus : Adalah inti sel saraf yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan sel saraf.
4)      Neurit/ Akson : Adalah tonjolan sitoplasma yang berukuran lebih panjang dari dendrit. Fungsinya adalah meneruskan rangsangan dari badan sel ke sel – sel saraf lainnya. Neurit dibungkus dengan selaput mielin. Bagian neurit yang tidak dibungkus dinamakan nodus ranvier. Biasanya jumlah neurit hanya satu dalam tiap neuron.
5)      Selubung Mielin : Adalah selaput yang mengandung lemak yang fungsinya untuk melindungi neurit atau akson dari kerusakan.
6)      Sel Schwann : Adalah jaringan menyediakan makanan untuk neurit (Akson) dan membentu regenerasi neurit.
7)      Nodus Ranvier : Fungsinya untuk mempercepat perpindahan impuls saraf. Nodus ranvier memungkinan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya, sehingga rangsangan akan lebih cepat sampai pada tujuannya.
8)      Sinapsis : Adalah pertemuan antara ujung dendrit dengan ujung dendrit saraf lainnya.
Sel – sel saraf bergabung dan membentuk jaringan saraf.
v  Berdasarkan arah impuls, neuron dibagi menjadi :
1)      Neuron sensorik : Fungsinya untuk menghantarkan impuls atau rangsangan dari reseptor atau sel yang menerima rangsangan ke sistem saraf pusat.
2)      Neuron motorik : Fungsinya menghantarkan impuls atau rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor yang berupa otot dan kelenjar.
3)      Neuron konektor : Sel saraf ini banyak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang. Neuron Konektor berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.

v  Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat berfungsi memegang kendali dan mengatur kerja jaringan saraf hingga ke sel – sel sarafnya. Sistem saraf pusat dibagi menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
A.    Sistem Saraf Sadar
ü  Sistem saraf pusat berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur sistem koordinasi, yang terdiri dari :
1)      Otak
Description: http://id.static.z-dn.net/files/d5b/8745e2fc38879b3dbbe8fffb502760cf.jpg
I  Otak besar/ Cerebrum, wujudnya kenyal, lunak, banyak lipatan dan berminyak. Otak besar dikelilingi dengan cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan melindungi otak dari guncangan. Didalam otak besar banyak terdapat pembuluh darah, fungsinya untuk memasok oksigen ke otak besar. Otak besar terdiri dari 2 belahan, dimana tiap belahan terdapat 4 lobus, yaitu lobus frontalis, lobus oksitalis, lobus temporalis, dan lobus parietalis.
I  Otak tengah, untuk refleks mata dan kontraksi otot.
I  Otak depan, terdiri thalamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi untuk menerima rangsangan serta menerima persepsi rasa sakit dan menyenangkan. Hipotalamus berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, rasa lapar, emosi, kadar air, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.
I  Otak kecil/ Cerebelum, sebagai pusat keseimbangan dan mengkoordinasi  kerja otot dan posisi tubuh. Terletak di belakang kepala dekat leher. Jika ada gangguan pada otak kecil, maka seluruh gerakan otot tidak dapat dikoordinasi.

2)      Sumsum
I  Sumsum lanjutan (Medula Oblongata), terletak di antara otak dan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, sendawa, muntah dan membantu pernapasan.
I  Sumsum tulang belakang (Medula Spinalis), berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang berperan untuk gerak refleks dan menghubungkan rangsang dari dan menuju otak.

ü  Sistem saraf tepi, berfungsi untuk menyampaikan informasi dari dank e pusat pengatur.


v  Sistem saraf tidak sadar
1)      Sarah simpatik : Berfungsi mempercepat kerja organ – organ tubuh.
2)      Saraf parasimpatetik : Berfungsi untuk memperlambat kerja organ – organ tubuh.

v  Gerak Biasa
 Rangsang – reseptor – neuron sensorik – otak – neuron motorik – efektor
v  Gerak Refleks
Rangsang – reseptor – neuron sensorik – sel saraf konektor pada otak dan sumsum tulang belakang – neuron motorik - efektor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar