Minggu, 15 Mei 2016

PERSEPSI DAN ILUSI




PERSEPSI & ILUSI
A.    SENSASI DAN PERSEPSI
Sensasi adalah stimuli pertama mengenai indera kita. Sensasi dari kata “Sense” yaitu penginderaan yang menghubungkan makhluk hidup dengan lingkungannya. Sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris melalui indera dan diterjemahkan menjadi sinyal – sinyal neural yang bermakna dan mengandung arti. Sensasi menurut beberapa tokoh adalah :
§  Dennis Coon
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Proses sensasi terjadi bila alat – alat indera mengubah informasi menjadi impuls – impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak.\
§  Benyamin D. Wolman
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, dan konseptual.
Fungsi indera dalam menangkap informasi dari lingkungannya sangatlah penting. Ada 5 macam indera yang kita miliki, yang dikelompokkan menjadi 3 macam indera penerima sesuai dengan sumber informasinya. Sumber informasi bisa dari dunia eksternal yang diterima oleh eksteroreseptor (Telingan/mata) dan dunia internal yang diterima ineroreseptor (Sistem peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri di terima oleh propiseptor (Organ Vestibular). Proses penginderaan yaitu dimulai dengan alat indera yang menghubungkan organism dengan lingkungan. Lalu melalui proses sensorik, yaitu mekanisme kerja alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan. Dan terakhir adalah proses sensasi yaitu proses sensorik yang berkaitan dengan alat – alat indera/ senses.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan sebuah informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi merupakan proses yang didahului dengan proses penginderaan, yaitu proses rangsangan atau stimulus yang diterima oleh reseptor. Sensasi adalah bagian dari persepsi, faktor lain persepsi yaitu apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, perhatian, dan pengalaman – pengalaman individu itu sendiri.

þ  Persamaan Sensasi dengan Persepsi
Sensasi dan persepsi memiliki persamaan, yaitu sensasi adalah proses dari persepsi. Sensasi adalah rangsangan atau stimulus pertama yang diterima oleh indera, persepsi juga diawali dengan penginderaan. Keduanya sama – sama menerima stimuli dari indera lalu diproses lebih lanjut.
þ  Perbedaan Sensasi dengan Persepsi
Sensasi sering dibedakan dengan persepsi, dimana persepsi melibatlan penilaian, interprestasi, penafsiran, sehingga bisa saja salah, sedangkan sensasi adalah dipandang sesuatu yang pasti karena benar – benar secara fakta. Sensasi lebih dihubungkan kepada perasaan namun bukan emosi, sedangkan persepsi lebih kepada cara berpikir atau kognitif. Sensasi adalah penerimaan stimulus melalui indera, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak.

B.     FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

1)      Faktor internal
Adalah faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, yang terdiri dari :
ü  Fisiologis : Informasi masuk melalui indera kita, selanjutnya melalui informasi yang didapat, akan diberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
ü  Perhatian : Individu memerlukan energy yang dikeluarkan untuk memperhatikan pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda – beda dan perhatiannya berbeda, hal ini yang mempengaruhi perbedaan persepsi tiap orang.
ü  Minat : Persepsi tentang suatu objek tergantung pada energy yang dikeluarkan untuk melakukan persepsi itu.
ü  Kebutuhan yang searah : Faktor ini yaitu ketika individu mencari objek atau pesan yang sesuai dengan jawaban yang ada pada dirinya.
ü  Pengalaman dan ingatan : Pengalaman individu tergantung pada sejauh mana ia dapat mengingatnnya.
ü  Suasana hati : Emosi seseorang sangat mempengaruhi perilakunya. Karena itu, bagaimana perasaan seseorang sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mau menerima, bereaksi dan mengingat.
2)      Faktor eksternal
Faktor – faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor ini mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang merasakan dan menerima objek. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah :
ü  Ukuran penempatan objek atau stimulus : Semakin besarnya hubungan suatu objek, semakin mudah untuk dipahami. Hal ini mempengaruhi persepsi, semakin besar hubungannya, maka semakin mudah untuk memahaminya.
ü  Warna dari objek – objek : Objek dengan cahaya yang lebih banyak akan lebih mudah dipahami dibandingkan objek dengan cahaya sedikit.
ü  Keunikan dan kekontrasan stimulus : Stimulus dengan latar belakang tidak seperti dugaan individu akan lebih menarik perhatian.
ü  Intensitas dan kekuatan dari stimulus : Stimulus dari luar yang memberikan makna lebih jika diperhatikan lebih dari sekali. Kekuatan dari stimulus adalah hal yang mempengaruhi proses persepsi.
ü  Motion atau gerakan : Objek yang bergerak akan lebih menarik perhatian dibandingkan dengan yang tidak bergerak.

C.     PROSES TERJADINYA PERUBAHAN DARI SENSASI MENJADI PERSEPSI
Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan  stimulus, dan stimulus mengenai alat indra atau reseptor. Perlu dikemukakan  bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan  stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek  langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut . Proses stimulus mengenai alat indra merupakan proses alamiah atau proses  fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke  otak disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai  pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang  didengar, atau apa yang diraba, proses ini disebut dengan proses psikologis.

Proses perubahan sensasi ke persepsi
1.      Stimulus yang berupa cahaya, suara dan suhu
2.      Transduktif ® sinyal listrik ® impuls saraf
Transduktif adalah proses dimana panca indera mengubah energy fisik menjadi sinyal – sinyal listrik yang kemudia menjadi rangsangan atau impuls saraf yang kemudian diteruskan ke otak untuk di proses lebih lanjut.
3.      Brain, terdiri dari primary area dan association area. Association area adalah sensasi yang diubah menjadi image yang bermakna atau sebagai persepsi.
4.      Personalize perception adalah pengalaman, lingkungan, emosi, ingatan – ingatan personal seseorang akan menambah persepsi orang tersebut. Oleh karena itu, persepsi tidak dapat mencerminkan stimulus awal atau aslinya. Persepsi dapat berubah dan terdistorsi.

D.    PENGERTIAN ILUSI
Ilusi adalah persepsi panca indera yang disebabkan karena adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Maksudnya adalah, ilusi adalah interpretasi atau penafsiran yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera kita. Macam – macam ilusi yaitu :
1.      Ilusi Visual (Penglihatan)
Ilusi visual adalah hubungan yang terputus antara persepsi dan realitas fisik yang sebenarnya. Ketika mengalami ilusi visual, seseorang akan seperti melihat sesuatu yang berbeda dari realitas fisiknya. Hal ini dikarenakan adanya gambaran yang mengelabui penglihatan kita. Sehingga otak kita akan menafsirkan yang salah tidak sesuai objek sesungguhnya.
2.      Ilusi Akustik (Pendengaran)
Terjadi kesalahan antara persepsi pendengaran dengan realitas pedengaran yang sesungguhnya. Contohnya adalah padda saat persepsi yang mendengar seseorang seperti memanggi nama kita, padahal kenyataannya tidak seperti itu.

3.      Ilusi Olfaktori (Penciuman)
Adanya perbedaan persepsi yang dicium dengan bau yang sebenarnya. Contohnya adalah ketika kita seperti mencium bau makanan, padahal kenyatannya itu adalah bau yang lain.
4.      Ilusi Gustatorik (Pengecapan)
Perbedaan pengecapan yang dirasakan dengan yang sesungguhnya. Contohnya adalah ketika mencoba coklat, kita merasakan rasa asin bukan manis.
5.      Ilusi taktil (Perabaan)
Perbedaan yang kita rasakan ketika meraba dengan objek yang aslinya. Contohnya adalah ketika kita seperti merasakan ada semut, padahal bukan semut melainkan serangga lainnya.
E.     FAKTOR – FAKTOR ILUSI
Ø  Faktor penyebab Ilusi
1.      Faktor kealaman : Terjadinya faktor alam, seperti gema dan ilusi kaca.
2.      Faktor stimulus : Stimulus yang memiliki arti lebih dari satu dapat mengakibatkan ilusi, misalnya gambar ambigous.
3.      Faktor individu : Dikarenakan adanya kebiasaan dan kesiapan psikologis (Mental set).
4.      Faktor eksternal
5.      Faktor kebiasaan
6.      Kesiapan mental atau harapan tertentu
7.      Kondisi ransang yang terlalu kompleks
Ø  Faktor yang mempengaruhi ilusi
1.      Perhatian yang selektif
2.      Ciri – ciri rangsang
3.      Nilai – nilai dan kebutuhan individu
4.      Pengalaman terdahulu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar