PROPOSISI
I.
Pendahuluan
Apa itu proposisi? Dalam
mempelajari Bahasa Indonesia, kita mengenal yaitu proposisi. Proposisi adalah
suatu pernyataan untuk menilai benar atau salahnya suatu hal. Dalam memenuhi
tugas Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar, mahasiswa diwajibkan mengerti apa itu
proposisi. Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang
dimana arti proposisi adalah sebuah pernyataan.
II.
Teori
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat
pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat
dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi
adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur
yakni:
- Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
- Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
- Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana.
Kata semua dalam kalimat
tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun
predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Berdasarkan bentuknya, proposisi
diklasifikasikan ke dalam dua kategori: tunggal dan jamak. Proposisi tunggal
hanya mengungkapkan hanya satu pernyataan di mana hanya didukung satu subjek
dan predikat (kalimat tunggal). Sebagai contoh, kalimat "Setiap manusia
akan mati", dalam kalimat hanya ada satu subjek, yaitu
"manusia", menjadi judul "mati". Kemudian Proposisi
Compound, proposisi ini terbentuk dari kombinasi dua atau lebih pernyataan
tunggal kalimat proposisi didukung setidaknya dua pola kalimat. Misalnya,
sebagai ungkapan "Setiap warga negara harus menyadari hak dan tanggung
jawab mereka".
Berdasarkan sifat pembenaran dan penyangkalan, ada dua
kategori proposisi: kategoris dan kondisional. Proposisi kategoris mengacu
pembenaran atau penolakan mutlak; pasti benar atau pasti salah. Artinya,
kebenaran kasus tersebut tanpa syarat. Contoh: Semua orang akan mati.
Berikutnya adalah proposisi bersyarat, proposisi mengacu pada pembenaran atau
penolakan secara bersyarat atau pilihan.
Kategori bersyarat proposisi itu sendiri dapat dibagi
menjadi dua kategori, yaitu hipotesis dan disjungtif. Bersyarat Proposisi
hipotesis adalah proposisi yang mengacu pada pembenaran bersyarat. Ini berarti
bahwa jika proposisi terpenuhi, maka kebenaran kasus ini. Hal ini dapat dilihat
dalam kalimat dijalankan jika hujan terjadi, tanah berlumpur, sehingga tanah
akan basah saat hujan. Hipotesis seperti proposisi bersyarat, Proposisi
Bersyarat disebut alternatif disjungtif. Hal ini didasarkan pada pembenaran
bahwa bentuk opsi. Proposisi ini sering menggunakan kata atau, seperti dalam
kalimat: Amir harus membantu orang tua mereka atau membersihkan halaman rumah.
Jenis-jenis Proposisi
1)
Berdasarkan Bentuknya
- Proposisi tunggal, hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh:
- Semua petani harus bekerja keras.
2. Proposisi majemuk, terdiri atas dua
proposisi.
Contoh:
- Semua petani harus bekerja keras.
dan
Semua petani
harus hemat.
2)
Berdasarkan Sifatnya
- Proposisi kategorial, hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan tanpa syarat.
Contoh:
- Semua bemo beroda tiga.
- Sebagian binatang tidak berekor.
2. Proposisi kondisional, hubungan
antara subjek dan predikat terjadi dengan suatu syarat tertentu. Syarat itu
harus dipenuhi atau diingat sebelum peristiwa dapat berlangsung.
Contoh:
- Jika air tidak ada, manusia akan kehausan.
Proposisi
ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sebab dan bagian akibat. Unsur sebab
disebut anteseden dan unsur akibat disebut konsekuen. Anteseden
sebuah proposisi harus selalu mendahului konsekuen. Kalau urutannya
dibalik, kalimat itu bukanlah proposisi. Proposisi kondisional seperti di atas
disebut proposisi kondisional hipotesis. Ada pula proposisi
kondisional disjungtif. Proposisi ini mengemukakan suatu alternatif atau
pilihan.
Contoh:
- Amir Hamzah adalah seorang sastrawan atau pahlawan.
3)
Berdasarkan Kualitas
- Proposisi positif (afirmatif), adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara subjek dan predikat.
Contoh:
- Semua dokter adalah orang pintar.
- Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
2. Proposisi negatif, adalah proposisi
yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
- Semua harimau bukanlah singa.
- Sebagian orang jompo tidaklah pelupa.
Pada
proposisi kondisional hipotesis, pokok persoalan terletak pada unsur
konsekuennya. Kalau konsekuennya positif, proposisi itu juga positif
(afirmatif). Kalau konsekuennya negatif, proposisi itu juga negatif. Unsur
anteseden tidak memberi pengaruh pada kualitas proposisi.
Contoh:
- JIka hari tidak panas, petani menjadi senang. (positif)
- Jika hari panas, petani tidaklah bekerja. (negatif)
4)
Berdasarkan Kuantitasnya
- Proposisi universal (umum), predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjeknya.
Contoh:
- Semua dokter adalah orang pintar.
- Tidak seorang dokter pun adalah orang yang takpintar.
- Semua gajah bukanlah kera.
- Tidak seekor gajah pun adalah kera.
Kata-kata
yang dapat membantu menciptakan proposisi universal ini ialah:
a)
Universal afirmatif (positif) : semua, setiap, tiap, masing-masing, apapun
b)
Universal negatif : tidak satu pun, takseorang pun
2. Proposisi khusus, predikat proposisi
hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
- Sebagian Pulau Jawa adalah Jawa Barat.
- Tidak semua Pulau Jawa adalah jawa Barat.
Kata-kata
yang dapat membantu menciptakan proposisi khusus ialah kata sebagian,
sebahagian, banyak, beberapa, sering, kadang-kadang, dalam keadaan tertentu.
- Bentuk-bentuk Proposisi
1)
Proposisi umum-positif, disebut proposisi A
Proposisi
umum-positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Contoh:
- Semua mahasiswa adalah lulusan SMA.
2)
Proposisi umum-negatif, disebut proposisi E
Proposisi
umum-negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek.
Contoh:
- Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SMP.
3)
Proposisi khusus-positif, disebut proposisi I
Proposisi
khusus-positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.
Contoh:
- Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat.
4)
Proposisi khusus-negatif, disebut proposisi O
Proposisi
khusus-negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari sebagian subjek.
Contoh:
- Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil.
III.
Analisis
Proposisi adalah
pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi
kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif. Dalam proposisi kategorik
itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti :
-
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi
hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.
Contoh:
Jika hujan turun,
maka saya tidak akan pergi
Dan proposisi disjungtif
pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. proposisi
disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah.
Contoh: Hidup kalau
tidak bahagia adalah susah.
Jenis-jenis proposisi
Proposisi dapat dibagi
ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
IV.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
Mundiri, 2001, Logika, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar