Kamis, 27 Oktober 2016

Penggunaan internet dari sudut pandang psikologi


 Penggunaan internet dari sudut pandang psikologi



A.    SEJARAH INTERNET
Saat ini hampir seluruh orang pasti menggunakan internet. Namun, apakah pengguna internet itu mengetahui sejarah dari internet itu sendiri? Internet memiliki pengertian yaitu kumpulan dari jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jaringan komputer dari sistem yang berbeda-beda dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya. Atau secara singkat, Internet adalah sebuah jaringan besar/ global yang saling terhubung diseluruh dunia.
Internet pada awalnya dibentuk pada tahun 1968 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan lembaga ARPA dan kemudian proyek jaringan tersebut diberi nama ARPANET(Advanced Research Project Agency Network). Jaringan Internet pada awalnya dijalankan pada Komputer yang berbasis UNIX. Leonard Kleinrock adalah seorang insinyur dan ilmuwan amerika yang disebut sebagai “Bapak Internet”.
ARPANET awalnya dibentuk hanya untuk keperluan militer dengan cara membuat sistem jaringan komputer yang saling terhubung setiap wilayah kemudian digunakan untuk memberikan informasi secara cepat di Amerika Serikat. Pada tahun 1969 ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara dan University of Utah. Namun tidak lama kemudian pada tahun 1972 Internet/ARPANET diperkenalkan secara umum, semakin banyak orang yang mengetahui akhirnya banyak juga pihak atau organisasi yang ingin bergabung dengan jaringan ARPANET. Kemudian ARPANET dibagi menjadi dua, yaitu MILNET untuk militer dan ARPANET untuk keperluan umum. Yang kemudian istilah keduanya itu disederhanakan menjadi internet.
Aplikasi internet yang pertama kali ditemukan pertama adalah FTP (File Transfer Protocol) adalah salah satu layanan internet untuk melakukan transfer file. Proses melakukan transfer file dari komputer ke server (file server) disebut dengan istilah unggah (upload). File yang sudah berada di file server, dapat diambil oleh orang lain untuk disimpan di komputer (pc). Proses mengambil file dari file server disebut dengan unduh (download). Kedua disusul oleh  email atau Electronic mail adalah surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima melalui komputer. Ketiga adalah  Telnet (Telecommunication Network) merupakan salah satu protokol jaringan yang digunakan di koneksi internet atau LAN (Local Area Network). Telnet digunakan untuk melakukan koneksi ke sebuah server dan port tertentu. Telnet digunakan untuk berinteraksi langsung dengan server.
B.     ASPEK PSIKOLOGI DAN DEMOGRAFIS PENGGUNA INTERNET

Ada beberapa aspek psikologi dan demografis dibalik maraknya penggunaan internet. Aspek psikologi dari penggunaan internet adalah:
·         Perbedaan kepribadian pria dan wanita
Kehadiran komputer dan internet telah merubah dunia kerja, dari tekanan pada kerja otot ke kerja otak. Perbedaan perilaku pria dan wanitapun semakin mengecil. Sekarang semakin banyak pekerjaan kaum pria yang dijalankan oleh kaum wanita. Sudah tidak ada perbandingan antara pekerjaan yang harus dilakukan oleh pria, karena kini sudah banyak dikerjakan oleh wanita. Wanita banyak bekerja sebagai pemimpin maupun di pemerintahan.
·         Perkembangan Seksualitas
Selain internet bisa digunakan untuk media berpacaran, kini dengan adanya internet siapa saja dapat dengan mudah mengakses konten – konten pornografi. Hari ke hari pengunjung situs – situs berbau porno bertabah, maka perlu diwaspadai dampak penggunaan teknologi tersebut terhadap kesehatan mental dan hubungan interpersonal si user/netter. Para psikolog dan ahli ilmu-ilmu sosial lainnya telah lama menaruh perhatian pada dampak yang ditimbulkan oleh situs-situs porno atau sering disebut juga sebagai "CYBERSEX". Ada dua pandangan yang muncul sehubungan dengan hal tersebut. Pertama,  pandangan yang menganggap situs porno mendorong terjadinya hal-hal yang bersifat patologis bagi user. Pandangan ini cenderung berfokus pada perilaku addictive dan compulsive. Kedua, pandangan yang menganggap bahwa situs porno hanya merupakan sarana untuk mengekplorasi dan mencari informasi mengenai masalah-masalah seksual. Dengan kata lain mengakses situs porno merupakan suatu ekspresi seksual.
·         Pola interaksi antar manusia
Kehadiran internet di komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri dan mengabaikan orang disekitarnya. Selain itu tersedianya berbagai warung internet ( warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja. Karena itu dapat dikatakan bahwa internet telah mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat.

Aspek demografis dari pengguna internet adalah:
Aspek demografis harus mempertimbangkan gender, usia, budaya dan SES ( Social – Economic – Status ) dalam interaksi individu dan internet. Di Indonesia, usia muda adalah usia yang paling banyak menggunakan internet. Remaja dan eksekutif muda adalah golongan yang paling banyak menghabiskan waktu berselancar di dunia maya dan bersosialisasi di social media seperti Facebook dan Twitter. Pemasar yang ingin memasarkan produk untuk kawula muda dapat memanfaatkan social media ini sebagai sarana promosi yang ampuh. Kini apapun menjadi sangat praktis, transportasi, belanja, makanan sudah dapat dipesan hanya di genggaman tangan.
Hal ini membuat masyarakat kehilangan budaya bersosialisasi dengan sekitarnya. Mereka cenderung individualistik, dan berfokus pada dirinya. Kurangnya rasa sosial dalam masyarakat.


C.     DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF INTERNET DI LINGKUNGAN MAHASISWA

Internet merupakan salah satu sumber belajar bagi mahasiswa, karena dengan menggunakan internet mahasiswa lebih mudah mengakses informasi-informasi secara cepat dan tepat dibandingkan harus mencari informasi melalui buku. Bahkan berbagai sumber informasi dari berbagai media dapat dimodifikasi melalui internet. Perkembangan teknologi yang semakin modern dan canggih ini bukan hanya memberi manfaat bagi penggunanya tapi juga menimbulkan pengaruh yang positif dan negatif terutama dikalangan mahasiswa. Informasi-informasi atau situs-situs yang dapat diakses dengan gampang dari internet ada yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan tapi ada juga yang dapat merusak mental dari kalangan pelajar yaitu misalnya situs-situs porno. Dengan adanya internet yang dapat mempengaruhi sisi baik dan sisi jelek dari pengguna internet terutama dikalangan mahasiswa.
ü  Dampak positif dari internet
1.      Mahasiswa mendapatkan informasi lebih maju, pasti akurat dan cepat
2.      Memungkinkan mahasiswa berkomunikasi jarak jauh, tanpa harus mendatangkan orangnya.
3.      Bagi mahasiswa bisa mengerjakan tugas disekolah dengan mudah dan pasti karena semua hal terdapat di internet
4.      Mahasiswa dapat berbagai hasil penelitian bisa bertukar informasi hasil penelitian lewat internet
5.      Bisa lebih tahu tentang dunia, apa yang sedang terjadi di dunia
6.      Memudahkan mahasiswa mencari informasi
7.      Mahasiswa dapat dengan mudah berjualan online
8.      Mahasiswa dengan mudah memesan transportasi contohnya ojek online atau taksi online, belanja online, dll
ü  Dampak negatif dari internet
1.      Banyak mahasiswa yang menyalahgunakanya seperti penipuan
2.      Mahasiswa dapat dengan mudah mengakses situs-situs porno
3.      Langgaran hak cipta penyebaran virus, pornografi.
4.      Membuat mahasiswa malas membaca buku, atau yang lainnya, karena semuanya sudah ada digenggaman tangan
5.      Mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu dengan internet sehingga lupa kepada YME
6.      Pergaulan bebas
7.      Pencurian data
8.      Melalui media sosial, mahasiswa dapat melakukan bully-ing terhadap seseorang
9.      Dengan mengakses kehidupan pribadinya di media sosial, mahasiswa menjadi rawan tindak kejahatan
10.  Mahasiswa menjadi hedonistis dan konsumeristis, yaitu membeli barang – barang yang tidak sesuai kebutuhannya
11.  Mahasiswa menjadi  kurang bergaul dalam sosialnya, karena merasa lebih nyaman berkomunikasi tanpa tatap muka


Sumber :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar