Kamis, 28 April 2016

Memori



MEMORI
Memori atau ingatan adalah proses memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan kembali ingatan yang pernah kita simpan. Memori itu adalah sesuatu yang benar – benar terjadi, karena itu memiliki arti khusus bagi setiap orang. Memori itu mencangkup ingatan – ingatan kita dari kecil sampai saat ini. Memori dapat saja berubah dengan setiap pemikiran dan ucapan kita.
þ  Macam – macam memori
1.      Memori Sensorik : Memori ini adalah ingatan awal yang sifatnya hanya sebentar dan bertahan dalam waktu yang singkat. Memori sensorik mencatat stimulus – stimulus yang terjadi.
2.      Memori Jangka Pendek : Ingatan yang terjadi di memori jangka pendek sangat sebentar dan terbatas. Informasi yang diingat hanya sekitar 30 detik saja.
3.      Memori Kerja : Adalah ingatan yang bersifat sementara dan mengulang informasi tersebut sehingga dapat melakukan sesuatu dengan memori itu.
4.      Memori Jangka Panjang : Adalah ingatan yang permanen yang menyimpan informasi dalam jangka waktu panjang dengan kapasitas yang besar. Berapa lama informasi akan diingat tergantung dari proses mengetahui, memproses dan memahaminya. Memori jangka panjang ada 2, yaitu memori eksplisit dan implisit. Memori eksplisit adalah pengumpulan informasi secara sadar dan dapat dikatakan dengan komunikasi verbal. Memori implisit adalah perilaku yang dipengaruhi ingatan sebelumnya tanpa disertai usaha sadar mengenai pengalaman itu.

þ  Tahapan Memori
1.      Encoding/ Perekaman : Pencatatan informasi melalui panca indera.
2.      Storage/ Penyimpanan : Bagaimana informasi disimpan dan dipertahankan
3.      Retrieval/ Mengingat kembali : Informasi yang disimpan, diingat kembali.

þ  Penyakit yang mengakibatkan disfungsi memori
1.      Alzheimer : Ditandai dengan hilangnya informasi sederhana, kehilangan kemampuan bicara dan memahami bahasa, kemunduran fisik hingga mengakibatkan kematian.
2.      Amnesia : Hilangnya ingatan karena benturan yang keras. Amnesia retrograd adalah hilangnya ingatan sebelum peristiwa terjadi, sedangkan amnesia anterograd adalah hilangnya ingatan setelah peristiwa terjadi.

Kamis, 21 April 2016

Homeschooling


 Homeschooling


Sekolah rumah atau Homeschooling adalah metode pendidikan alternatif yang dilakukan di rumah, dibawah pengarahan orangtua atau tutor pendamping, dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif. Homeschooling adalah tempat belajar yang ramah anak. Materi pendidikan yang diberikan sama seperti sekolah biasa pada umumnya. Tapi yang berbeda di home schooling, siswa akan terdidik lebih terfokus dan lebih individual, sehingga anak akan mengerti dengan jelas materi yang diajarkan, karena dalam satu kelas terdiri dari lima hingga 10 orang siswa anak saja. Pengajar juga bisa menjadi lebih komunikatif terhadap anak-anak.
Pada saat ini masyarakat lebih memilih anak-anaknya untuk homeschooling daripada memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah. Karena menurut mereka homeschooling lebih unggul dari sekolahan pada umumnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat homeschooling.
1.                  Perhatian individu. Dalam pengaturan di sekolah biasa, satu kelas terdiri dari 30 sampai 40 siswa dan di tugaskan untuk satu guru. Oleh karena itu, tidak mungkin guru akan menperhatikan penuh perkembangan belajar anak didiknya. Tetapi pada homeschooling akan mendapat perhatian penuh karena guru cuma memperhatikan satu orang saja. Anak menjadi mudah apabila ingin menanyakan apa yang belum dimengerti dan tidak perlu malu.
2.                  Materi pelajarannya sangat luas tidak hanya seperti kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Materi pelajaran dalam homeschooling sangat luas karena tidak hanya mengajarkan pelajaran yang ada pada sekolah biasa. Akan tetapi, orangtua bisa mengajukan materi pelajaran untuk membentuk anaknya menjadi pribadi yang berakhlak mulia dengan meminta kepada gurunya untuk mengajarkan pendidikan moral ataupun pendidikan agama.
3.                  Peran ortu menjadi sangat penting dan harus dominan. Dengan homeschooling, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dengan keluarga sehingga orangtua bisa lebih mengawasi dan memantau perkembangan anak dan terhindar dari pengaruh negatif dari teman sebayanya.
4.                   Fleksibel dalam penyelenggaraan pembelajaran. Jadwal pembelajaran homeschooling tidak ditentukan oleh pengajarnya, tetapi jadwal pembelajarannya ditentukan oleh kita sendiri. Contohnya di sekolahan pada umumnya pembelajarannya sudah di tentukan dan siswa harus mentaati peraturan tersebut, dan apabila siswa tidak konsisten dengan peraturan yang sudah ditetapkan maka siswa mendapatkan sanksi. Materi pembelajaran homeschooling juga di sesuaikan dengan kebutuhan atau kepentingan kita.
5.                  Tidak ada tekanan teman sebaya. Kemampuan setiap anak itu berbeda-beda. Seperti di sekolah pada umumnya, biasanya guru sering membeda-bedakan kemampuan siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Tetapi dengan homeschooling, guru tidak akan membedakan kemampuan siswa dengan siswa yang lainnya yang mungkin lebih pintar dari siswa itu. Sehingga membuat anak menjadi lebih percaya diri.
Dampak positif homeschooling, adalah :
  • Siswa akan terdidik lebih terfokus dan lebih individual, sehingga anak akan mengerti dengan jelas materi yang diajarkan
  • Menghindarkan anak dari pengaruh buruk lingkungan sekolah, seperti bullying.
  • Menjauhkan anak dari nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai keluarga.
  • Bisa Belajar di rumah dengan tutor yang bisa dilakukan sendiri oleh orang tua atau mendatangkan tutor dari lembaga homeschooling.
Sedangkan dampak negatifnya, yaitu:
  • Penilaian yang subyektif terhadap kemampuan anak, bila orang tua menjadi tutor.
  • Kemungkinan menghadapi kesulitan beradaptasi ketika anak ingin masuk sekolah umum. Ia tidak terbiasa dengan tradisi persekolahan.
  • Bila keputusan untuk memilih pendidikan metode homeschooling bukan pilihan anak, atau bersifat paksaan dari orang tua karena alasan prestise saja. Karena dalam lima tahun terakhir, perkembangan home schooling kian meningkat. Masyarakat dari kalangan menengah ke atas banyak memasukkan anak mereka ke pendidikan rumahan atau home schooling.

Karakteristik anak yang pas masuk Homeschooling, adalah :
  • Tidak suka rutinitas.
  • Peka memanfaatkan lingkungan sebagai sumber informasi.
  • Pelajar yang memiliki kegiatan di luar sekolah seperti olahragawan atau juga artis adalah murid-murid yang memilih homeschooling. "Misalnya seorang atlet, ketika dia akan mengikuti sebuah turnamen, maka dia akan izin dalam beberapa waktu untuk tak hadir di sekolah. Maka mereka memilih homeschooling karena waktu belajar lebih fleksibel. Sama halnya juga dengan artis,"
Beragam pendapat negative berkaitan dengan sosialisasi anak-anak homeschooling kerap kali dipaparkan di media massa. Muncul pendapat yang umum dan yang selalu seragam bahwa homeschooling, anak-anak akan kehilangan kesempatan bersosialisasi dengan teman-teman sebaya, dengan orang lain selain keluarga. Dikhawatirkan pula bahwa anak kehilangan kesempatan bergaul dengan lingkungan yang sangat heterogen, dimana dalam lingkungan tersebut ia akan mempelajari banyak hal yang tidak mereka dapatkan pada homeschooling (perbedaan status, perbedaan kebiasaan, perbedaan latar belakang, saling berbagi, saling menolong, perbandingan social, dll).
Padahal banyak hal yang bisa dilakukan oleh anak-anak sekolah rumah untuk mengembangkan relasi sosialnya. Mengenalkan mereka ke berbagai lingkungan social adalah salah satu caranya, seperti:
ü  Komunitas Homeschooling
ü  Organisasi Spiritual
ü  Organisasi Sosial
ü  Tempat Kursus
ü  Klub Olahraga
ü  Klub Hobi
ü  Forum di Internet