Homeschooling
Sekolah
rumah atau
Homeschooling
adalah metode
pendidikan alternatif yang dilakukan di
rumah, dibawah pengarahan
orangtua atau tutor pendamping, dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya
seperti di
sekolah negeri,
sekolah
swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar
terstruktur dan kolektif.
Homeschooling
adalah tempat belajar yang ramah anak. Materi pendidikan yang diberikan sama
seperti sekolah biasa pada umumnya. Tapi yang berbeda di home schooling, siswa
akan terdidik lebih terfokus dan lebih individual, sehingga anak akan mengerti
dengan jelas materi yang diajarkan, karena dalam satu kelas terdiri dari lima
hingga 10 orang siswa anak saja. Pengajar juga bisa menjadi lebih komunikatif
terhadap anak-anak.
Pada saat ini masyarakat lebih memilih anak-anaknya
untuk homeschooling daripada memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan yang
dikelola oleh pemerintah. Karena menurut mereka homeschooling lebih unggul dari
sekolahan pada umumnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat homeschooling.
1.
Perhatian
individu. Dalam pengaturan di sekolah biasa, satu kelas terdiri dari 30 sampai 40
siswa dan di tugaskan untuk satu guru. Oleh karena itu, tidak mungkin guru akan
menperhatikan penuh perkembangan belajar anak didiknya. Tetapi pada
homeschooling akan mendapat perhatian penuh karena guru cuma memperhatikan satu
orang saja. Anak menjadi mudah apabila ingin menanyakan apa yang belum
dimengerti dan tidak perlu malu.
2.
Materi
pelajarannya sangat luas tidak hanya seperti kurikulum yang ditetapkan
pemerintah. Materi pelajaran dalam homeschooling sangat luas
karena tidak hanya mengajarkan pelajaran yang ada pada sekolah biasa. Akan
tetapi, orangtua bisa mengajukan materi pelajaran untuk membentuk anaknya
menjadi pribadi yang berakhlak mulia dengan meminta kepada gurunya untuk
mengajarkan pendidikan moral ataupun pendidikan agama.
3.
Peran ortu
menjadi sangat penting dan harus dominan. Dengan homeschooling, anak-anak
lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dengan keluarga sehingga orangtua bisa
lebih mengawasi dan memantau perkembangan anak dan terhindar dari pengaruh
negatif dari teman sebayanya.
4.
Fleksibel dalam penyelenggaraan pembelajaran. Jadwal
pembelajaran homeschooling tidak ditentukan oleh pengajarnya, tetapi jadwal
pembelajarannya ditentukan oleh kita sendiri. Contohnya di sekolahan pada
umumnya pembelajarannya sudah di tentukan dan siswa harus mentaati peraturan
tersebut, dan apabila siswa tidak konsisten dengan peraturan yang sudah
ditetapkan maka siswa mendapatkan sanksi. Materi pembelajaran homeschooling
juga di sesuaikan dengan kebutuhan atau kepentingan kita.
5.
Tidak ada
tekanan teman sebaya. Kemampuan setiap anak itu berbeda-beda. Seperti di
sekolah pada umumnya, biasanya guru sering membeda-bedakan kemampuan siswa yang
satu dengan siswa yang lainnya. Tetapi dengan homeschooling, guru tidak akan
membedakan kemampuan siswa dengan siswa yang lainnya yang mungkin lebih pintar
dari siswa itu. Sehingga membuat anak menjadi lebih percaya diri.
Dampak positif homeschooling, adalah :
- Siswa akan terdidik lebih terfokus dan lebih
individual, sehingga anak akan mengerti dengan jelas materi yang diajarkan
- Menghindarkan anak dari pengaruh buruk lingkungan
sekolah, seperti bullying.
- Menjauhkan anak dari nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan nilai keluarga.
- Bisa Belajar di rumah dengan tutor yang bisa
dilakukan sendiri oleh orang tua atau mendatangkan tutor dari lembaga
homeschooling.
Sedangkan dampak
negatifnya, yaitu:
- Penilaian yang subyektif terhadap kemampuan anak,
bila orang tua menjadi tutor.
- Kemungkinan menghadapi kesulitan beradaptasi
ketika anak ingin masuk sekolah umum. Ia tidak terbiasa dengan tradisi
persekolahan.
- Bila keputusan untuk memilih pendidikan metode
homeschooling bukan pilihan anak, atau bersifat paksaan dari orang tua
karena alasan prestise saja. Karena dalam lima tahun terakhir,
perkembangan home schooling kian meningkat. Masyarakat dari kalangan
menengah ke atas banyak memasukkan anak mereka ke pendidikan rumahan atau
home schooling.
Karakteristik
anak yang pas masuk Homeschooling, adalah :
- Tidak suka rutinitas.
- Peka memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
informasi.
- Pelajar yang memiliki kegiatan di luar sekolah
seperti olahragawan atau juga artis adalah murid-murid yang memilih
homeschooling. "Misalnya seorang atlet, ketika dia akan mengikuti
sebuah turnamen, maka dia akan izin dalam beberapa waktu untuk tak hadir
di sekolah. Maka mereka memilih homeschooling karena waktu belajar lebih
fleksibel. Sama halnya juga dengan artis,"
Beragam
pendapat negative berkaitan dengan sosialisasi anak-anak homeschooling kerap
kali dipaparkan di media massa. Muncul pendapat yang umum dan yang selalu
seragam bahwa homeschooling, anak-anak akan kehilangan kesempatan
bersosialisasi dengan teman-teman sebaya, dengan orang lain selain keluarga.
Dikhawatirkan pula bahwa anak kehilangan kesempatan bergaul dengan lingkungan
yang sangat heterogen, dimana dalam lingkungan tersebut ia akan mempelajari
banyak hal yang tidak mereka dapatkan pada homeschooling (perbedaan status,
perbedaan kebiasaan, perbedaan latar belakang, saling berbagi, saling menolong,
perbandingan social, dll).
Padahal
banyak hal yang bisa dilakukan oleh anak-anak sekolah rumah untuk mengembangkan
relasi sosialnya. Mengenalkan mereka ke berbagai lingkungan social adalah salah
satu caranya, seperti:
ü Komunitas
Homeschooling
ü Organisasi
Spiritual
ü Organisasi
Sosial
ü Tempat
Kursus
ü Klub
Olahraga
ü Klub Hobi
ü Forum di
Internet