Sabtu, 14 Oktober 2017

PKM PENGABDIAN UNTUK MASYARAKAT

PKM- PENGABDIAN UNTUK MASYARAKAT

PENYULUHAN MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL DENGAN MENGUNGGAH KONTEN POSITIF DI MEDIA SOSIAL

Pada kali ini kami mendapatkan kesempatan untuk membuat suatu Program Kreatifitas Mahasiswa 2017. Program yang akan kami laksanakan bergerak di bidang Pengabdian Masyarakat dengan judul Penyuluhan Meningkatkan Kesehatan Mental Dengan Mengunggah Konten Positif Di Media Sosial.
Alasan kami atau latar belakang kami mengangkat hal ini karena media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Terdapat banyak jenis konten yang dapat diunggah ke media sosial seperti pesan, video, ebook, gambar dan lain-lain.  Pesan atau konten yang dapat diunggah di media sosial bersifat bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper ataupun suatu pedoman yang disetujui. Karena itu konten yang terdapat di media sosial sangat bervariasi. Dengan kebebasan berbagi konten tersebut, seringkali pengguna menyalahgunakan media sosial seperti menjadikan media sosial untuk berbagi konten negatif. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa di media sosial telah begitu banyak konten negatif tersebar, seperti hate speech, hoax, pornografi, bullying, provokasi, dan konten SARA. Begitu banyak pengguna yang dengan mudah menyampaikan apa yang ingin disampaikan, mengkritik, labelling, menghujat, melontar ujaran kebencian dan berbagai hal lainnya.
Secara tidak langsung konten negatif yang tersebar dapat memberikan dampak negatif pada pengguna media sosial seperti pengguna akan terprovokasi kemudian ikut membenci, ikut melontarkan ujaran kebencian yang pada akhirnya diikuti oleh orang banyak dan tercipta suatu fenomena baru yang akibatnya semakin banyak pula pengguna yang dibuat tidak nyaman dan dirugikan. Ketidaknyamanan tersebut dapat berkembang menjadi tekanan bagi pembaca kemudian berkembang lagi menjadi stress. Secara tidak langsung pula akan berpengaruh pada kesehatan mental pengguna media sosial dan pembaca konten yang ada di media sosial.
Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas dari, mengapa konten negatif harus dihindari? konten seperti apa saja yang bersifat positif? bagaimana cara meningkatkan kesehatan mental yang baik?. Adapun tujuan dari PKM ini adalah memberikan pemahaman kepada generasi muda Indonesia dampak dari konten negatif, memberikan pemahaman bahwa konten negatif harus dihindari, memberikan pengetahuan mengenai konten positif, mensosialisasikan cara meningkatkan kesehatan mental yang baik, dan mengajak Generasi Muda Indonesia untuk mulai bergerak mengunggah konten positif di media sosial untuk meningkatkan kesehatan mental yang baik di Indonesia.
Dimana saat ini sedang terjadi maraknya berita-berita hoax atau berita yang tidak benar namun sudah disebarluaskan. Padahal masyarakat sudah diinformasikan terkait hukuman bagi mereka yang berujar kebencian/ SARA melalui ITE. Banyak orang mempercayai berita hoax sebagai sebuah kebenaran. Korban berita ini mencangkup berbagai golongan dan tingkat pendidikan. Membaca berita kebohongan seperti ini dapat menimbulkan kekerasan, kebingungan, serta perasaan tidak aman dan tidak nyaman. Hal ini sangat rawan jika korbannya merupakan pelajar tingkat SMA yang sedang mencari jati dirinya. Pelajar SMA di JABODETABEK termasuk pelajar yang merupakan pengguna media sosial secara aktif. Namun kebanyakan dari mereka masih belum menyadari pentingnya untuk ikut berkontribusi memberikan konten-konten positif di media sosial. Dengan banyaknya konten-konten positif, hal ini akan meningkatkan kesehatan mental seorang remaja, dan membuat remaja untuk berpikir lebih kritis menghadapi perkembangan zaman. Karena kenyataan yang terjadi pada zaman sekarang, banyak remaja yang berpikiran negatif, depresi, stres, bahkan sampai bunuh diri. Alangkah baiknya jika pelajar-pelajar di JABODETABEK mulai sadar bahwa memberikan konten-konten positif di media sosial dapat meningkatkan kesehatan mental baik dirinya maupun pengguna media sosial lainnya.
Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan yang disusun secara sistematis, yaitu           Penetapan 5 wilayah/daerah sasaran, penetapan 25 sekolah sasaran berdasarkan daftar-daftar sekolah diseluruh JABODETABEK, meninjau beberapa lokasi, melakukan pengamatan terhadap sekolah-sekolah yang telah ditetapkan, penyusunan materi untuk penyuluhan, jadwal penyuluhan, izin pelaksanaan untuk penyuluhan kepada pihak sekolah, sosialisasi program kepada siswa-siswi, pelaksanaan program penyuluhan kepada siswa-siswi, dan laporan akhir. Pokok-pokok materi penyuluhan yang akan kami sampaikan yaitu meliputi, mdia sosial, konten positif, pengertian dan efek sebuah konten pada kesehatan mental, dan meningkatkan kesehatan mental dengan mengunggah konten positif di media sosial.
Adapun jenis peralatan dan bahan yang kami perlukan yaitu; Peralatan Penunjang, Bahan Habis Pakai, Akomodasi dan Konsumsi (Transportasi, Makan, dan Lain-lain). Rencana pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan selama kurang lebih tujuh bulan, dengan sistem satu minggu satu sekolah dan dimulai dari tanggal 11 Januari 2018 hingga 26 Juli 2018. Dalam kegiatan ini susunan Tim atau kelompok terdiri dari Dytea Armellia sebagai Ketua Pelaksana, Elisa sebagai Sekretaris, Amelia Apriyani sebagai Bendahara, Fina Triani Sakti sebagai Koordinator Lapangan 1, dan Bella Febriana Nindyasari sebagai Koordinator Lapangan 2.


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
Kelas 3PA01:
·         Dytea Armellia                        (12515094)
·         Elisa                                        (12515174)
·         Bella Febriana Nindyasari       (11515322)
·         Amelia Apriyani                      (10515619)
·         Fina Triani Sakti                      (12515691)