ILMU
PENGETAHUAN ALAM
1.
Pendahuluan
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) termasuk dalam mata kuliah Matematika & Ilmu Alamiah
Dasar (IAD) dalam program softskills
Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi semester dua. IPA adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan dimana objek – objeknya adalah benda – benda alam. Ilmu
pengetahuan alam lahir dari pengamatan terhadap fenomena yang diteliti terus
secara sistematis sehingga diputuskan konsepnya. Ilmu pengetahuan alam dapat
dikatakan sebagai ilmu ilmiah, karena telah diuji kebenarannya dengan metode –
metode ilmiah. Melalui pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan memahami
penjelasan mengenai alam semesta, sistem tata surya, dan teori terbentuknya
bumi.
Pada
awalnya, manusia penuh rasa penasaran, bagaimana bumi ini terbentuk, bagaimana
ada kehidupan, bagaimana hubungan matahari, bumi, dan bulan, dsb. Karena itu
manusia berusaha untuk mencari suatu kebeneran. Karena itu lahirlah pengetahuan
alam yang mencangkup penjelasan untuk menjawab penasaran manusia yang telah
dibuktikan kebenerannya.
2.
Teori
Alam semesta atau jagad raya kata ini yang digunakan
untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi
dan materi
yang dimilikinya pada pertengahan pertama abad ke-20. Banyak usaha
untuk memahami pegertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar
yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika
dan astronomi.
Pada
pertengahan terakhir abad
ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi,
mengarahkan pada pembagian kata alam semesta ini, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang
(biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan
dari ruang waktu kontinu,
kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi
paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu,
mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris
untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil,
misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet,
dan galaksi.
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA
§ Teori Letusan Hebat
Berbagai teori tentang jagad raya membentuk
suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi
modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas,
yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun
1917 secara matematik ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir
seragam yang keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan
kekuatan olek atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika
Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa
kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh
partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik
gravitasi, perluasan itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu
telah bergerak keluar bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini
dahulu perluasan mulai pada saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.
Teori letusan hebat rupanya begitu
berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit
menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya
saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular
mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin
Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson, mengemukakan
bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan
menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti
halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang
panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya,
kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa.
Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.
§ Teori Keadaan Tetap
Kalau kita kembali ke tahun 1948,
tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan hebat itu.
Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris
mengajukan teori yang lain, teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat
raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak
berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi
diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak
bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan
sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam teori kedua, ruang angkasa
berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam
teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan
dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan
terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan
bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang
dan galaksi. Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya
kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya
melanggar salah satu hukum.
§ Teori terbentuknya tata surya
Melihat kenyataan bahwa
planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya yang berebentuk
elips dengan arah peredaran yang sama yaitu berlawanan arah jarum jam jika
melihatnya dari kutub utara, ternyata arah revolusi planet-planet dan
satelitnya yaitu arah negative. Ini berlawanan dengan yang kita amati di bumi,
peredaran harian benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang berarah
positf seperti arah peredaran harian matahari yang terbit di timur lalu naik
dan kemudian terbenam di barat. Adanya realitas yang demikian membuat para ahli
astronomi berkesimpulan bahwa tata surya terbentuk dari material yang berputar
dengan arah negative, hal ini kemudian memunculkan beberapa teori tentang
terjadinya tata surya sebagai berikut:
1. Teori Nebule atau teori kabut, yang
dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).
Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam
jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti
bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya
bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan
sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk
gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian
membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya.
Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat
sekarang sebagai matahari.[9] Teori kabut ini telah dipercaya orang selama
kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1)
tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam
tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak teori baru yang lebih memuaskan.
2. Teori Planetesimal, Thomas C.
Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952)
seorang astronom. Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet
terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai
salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang
yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang
naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian
massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain
berhamburan di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang
kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan
mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans
(1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir
sama dengan teori Planetesimal. Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik
bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti
peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian
massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu
mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar
matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian
membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian
tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa
sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan
planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka
besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi
yang di tengah lebih besar lagi.
4. Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von
Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata
surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami
pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian
pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian
membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya.
Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan
panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian
yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang
lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi
planet-planet.
5. Teori Bintang Kembar Teori ini
hampir sama dengan teori planetesimal.Dahulu matahari mungkin merupakan bintang
kembar,kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena ada
pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang lain bergerak
mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak
meledak menjadi matahari.
6. Teori Ledakan (Big Bang), George
Gamow, Alpher dan Herman. Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada
suatu ketika berubah menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya
sangat berat dan tekanannya besar, karena adanya reaksi inti kemudian terjadi
ledakan hebat. Massa itu kemudian berserak dan mengembang dengan sangat cepat
menjauhi pusat ledakan dan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang
lebih kecil dan trus bergerak, menjauhi titik pusatnya. Dentuman besar itu
terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar
dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam semesta lahir
dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini semakin
menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi
kemudian sekitar 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan. Pada tahun
1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan
bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi
yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi
ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang
’seharusnya ada’ ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti
bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja.
Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari
satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah,
diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal
peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan
mereka. Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background
Explorer). COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi
latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan
Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah
terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi
terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium
di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi
hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak
memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen
ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium. Segala bukti
meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah.
Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal
muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah
Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat. Yang telah menciptakan tujuh
langit berlapis-lapis.
§ Teori Asal Mula Bumi
Lima miliar tahun yang lalu,system
tata surya kita tidak ada. Yang ada hanyalah awan debu dan gas yang secara
perlahan berubah bentuk.sembilan planet, termasuk Bumi, dibentuk dari materi
yang menggumpal, menyerupai gumpalan bola salju, di dalam kabut. Mengenai teori
sejarah asal terbentuknya bumi sebagai berikut:
© Proses dimulai sekitar 4,6 miliar
tahun yang lalu di pusat nebula matahari.
© Matahari terbentuk di pusat awan
ini. Sementara itu, gas dan bahan lain di bagian luarnya menggumpal.
© Bebatun kecil berubah menjadi lebih
besar, membentuk cikal bakal planet, atau protoplanet dengan diameter beberapa
kilometre.
© Protoplanet saling bertumbuhan satu
sama lain dan menggumpal hingga mencapai ukuran planet (memiliki diameter
beberapa ribu kilometer). Hingga ratusan juta tahun, planet tersebut
dibombardir secara kuat dan terus menerus oleh bebatuan lain.
© Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu,
bumitelah diselimuti oleh lautan larva yang berasal dari bebatuan yang terbakar
dan luasnya mencapai beberapa kilometre.
© Secara perlahan, lautan larva tersebut
mendingin membentuk kerak yang dihantam terus menerus oleh berbagai meteor dan
komet.
© Planet muda kita juga mengalami
aktifitas vulkanik yang melepaskan lapisan udara secara radikal, lapisan udara
ini berbeda dengan lapisan udara saat ini. Keberadaan air dimungkinkan berassal
dari kedalaman bumi atau dibawa dari angkasa oleh komet dan membentuk laut.
Pada saat bersamaan, kerak bumi berupa menjadi benua.
© Kemunculan benua, laut, dan lapisan
oksigen rendah menghasilkan proses pembentukan molekul yang lebih kompleks,
yang menuntun terciptanya fenomena yang luar biasa, yaitu kehidupan. Bahkan
lebih mengejutkan lagi, kehidupan dengan sangat cepat muncul dari laut, kurang
dari satu miliar tahun setelah bumi tecipta. Kehidupan memerlukan beberapa
miliar tahun lagi ke daratan.
ANGGOTA
SISTEM TATA SURYA
Bintang adalah benda langit luar
angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber
cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi kita adalah matahari, sedangkan
Matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti
planet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan
jupiter. Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah semua benda masif
(bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah
melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.
Oleh karena
itulah bintang katai memiliki warna lebih putih dan bintang neutron yang sudah
tak pernah memancarkan cahaya atau energi tetap disebut juga dengan bintang. Matahari
adalah jenis bintang yang terdekat dengan bumi, dimana Matahari memiliki jarak
dengan bumi sekitar 149,680,000 kilometer serta diikuti oleh Proxima Centauri
dalam rasi bintang Centaurus yang berjarak kurang lebih empat tahun cahaya.
Planet adalah benda langit yang
mengelilingi suatu bintang dengan lintasan
dan kecepatan tertentu, contohnya Bumi yang mengelilingi Matahari. Perputaran
planet mengitari Matahari dalam satu putaran penuh disebut revolusi. Waktu yang
diperlukan planet untuk melakukan satu kali revolusi disebut satu tahun planet
atau kala revolusi. Selain melakukan revolusi, planet juga berputar pada
porosnya yang disebut rotasi. Waktu yang dibutuhkan planet untuk melakukan satu
kali rotasi disebut kala rotasi. Planet-planet tidak bertabrakan karena
masing-masing planet memiliki lintasan maya berbentuk elips yang disebut
orbit. Setiap planet tetap pada orbitnya karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari.
Semakin jauh dari Matahari, maka orbit sebuah planet akan semakin panjang.
Planet-planet
di tata surya terbagi menjadi
dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet-planet dalam terdiri
atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Ciri-ciri
planet dalam adalah terbentuk dari batu dan logam, permukaannya padat,
tidak memiliki cincin, dan memiliki sedikit satelit. Sedangkan, planet-planet
luar terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ukuran planet luar
lebih besar daripada planet-planet dalam. Ciri-ciri planet luar adalah terbentuk dari hidrogen dan helium,
mempunyai cincin dan atmosfer yang sangat
tebal, serta memiliki banyak satelit.
Asteroid adalah benda langit
kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita.Asteroid adalah
contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh
lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars
dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid. Sebagian besar kelompok asteroid
dijumpai berada di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Daerah ini dikenal
sebagai Sabuk Utama (Main Belt). Selain asteroid yang mendiami daerah Sabuk
Utama, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda, seperti kelompok Trojan
dan kelompok asteroid AAA (Triple A Asteroids-Amor, Apollo, Aten). Beberapa
asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres merupakan asteroid
terbesar yang juga masuk kategori planet kerdil/planet katai dengan diameter
780 km, Pallas 560 km, Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272
km.
Meteor
adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau mengelilingi matahari
dalam lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan benda baik itu dari
asteroid dan komet, meteor dapat berupa serpihan batu atau besi. Meteor dapat
ke bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi dimana disaat memasuki atmosfer
bumi, meteor akan bergesekan dengan udara sehingga meteor akan berpiar, yang
disebut dengan bintang jatuh.
Hal ini merupakan mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh dan dapat berpiar, terbakar, atau bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan bumi dan menyebabkan lubang besar atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar pada saat di atmosfer. Meteor yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di Prancis pada tahun 1803.
Ada sekitar 75 juta meteor yang setiap hari memasuki atmosfer bumi yang bergerak dengan kecepatan antara 35-39 km/detik dimana meteor membutuhkan 1 detik untuk terbakar sepenuhnya di atmosfer. Kandungan Meteor - Meteor dibedakan menjadi dua macam, yaitu meteorit logam dan meteorit batuan. Meteorit logam mengandung 91% Fe, 8%Ni, dan selebihnya Co, P serta unsur-unsur lainnya. Sedangkan Meteorit batuan mengandung 36% O, 26%Fe, 18%Si, 14%Mg dan sejumlah kecil unsur lainnya.
Umumnya meteor hanya gumpalan kecil, tapi ada juga yang sampai memiliki ukuran yang sangat besar dengan massa sekitar 34.000 kg seperti yang pernah ditemukan di Greenland tahun 1897 yang dinamakan meteorit Ahnignito. Sebuah meteor yang jatuh di Arizona yang diperkirakan memiliki massa sekitar 50.000 ton ini mengakibatkan terbentuknya kawah yang dikenal sebagai kawah Barringer (Barringer Crater) dengan diamater sekitar 1.400 m dan kedalam sekitar 190 meter. Meteor terkecil yang disebut dengan meteorit Ras Tanura, yang jatuh di Arab Saudi tahun 1961 dengan berat sekitar 6 gram. Sedangkan Meteor terbesar menurut para ilmuwan ialah Meteor yang pernah jatuh di bumi sekitar 65 juta tahun silam yang menimbulkan debu dasyat dan banyak para ahli yang menyakini bahwa meteor pada waktu menyebabkan kepunahan dinausorus.
Hal ini merupakan mengapa meteor dapat dikatakan bintang jatuh dan dapat berpiar, terbakar, atau bercahaya. Meteor akan jatuh di permukaan bumi dan menyebabkan lubang besar atau kawah disaat meteor tidak habis terbakar pada saat di atmosfer. Meteor yang jatuh dibumi disebut dengan Meteorit. Meteor yang jatuh dengan jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor, seperti yang pernah terjadi di Prancis pada tahun 1803.
Ada sekitar 75 juta meteor yang setiap hari memasuki atmosfer bumi yang bergerak dengan kecepatan antara 35-39 km/detik dimana meteor membutuhkan 1 detik untuk terbakar sepenuhnya di atmosfer. Kandungan Meteor - Meteor dibedakan menjadi dua macam, yaitu meteorit logam dan meteorit batuan. Meteorit logam mengandung 91% Fe, 8%Ni, dan selebihnya Co, P serta unsur-unsur lainnya. Sedangkan Meteorit batuan mengandung 36% O, 26%Fe, 18%Si, 14%Mg dan sejumlah kecil unsur lainnya.
Umumnya meteor hanya gumpalan kecil, tapi ada juga yang sampai memiliki ukuran yang sangat besar dengan massa sekitar 34.000 kg seperti yang pernah ditemukan di Greenland tahun 1897 yang dinamakan meteorit Ahnignito. Sebuah meteor yang jatuh di Arizona yang diperkirakan memiliki massa sekitar 50.000 ton ini mengakibatkan terbentuknya kawah yang dikenal sebagai kawah Barringer (Barringer Crater) dengan diamater sekitar 1.400 m dan kedalam sekitar 190 meter. Meteor terkecil yang disebut dengan meteorit Ras Tanura, yang jatuh di Arab Saudi tahun 1961 dengan berat sekitar 6 gram. Sedangkan Meteor terbesar menurut para ilmuwan ialah Meteor yang pernah jatuh di bumi sekitar 65 juta tahun silam yang menimbulkan debu dasyat dan banyak para ahli yang menyakini bahwa meteor pada waktu menyebabkan kepunahan dinausorus.
Komet
adalah benda di luar angkasa yang mirip sekali dengan asteroid, tetapi, hampir
seluruh komponen penyusunannya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana,
air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk
elips, ukurannya lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Bagian-bagian komet sebagai berikut.
~Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya
mencapai beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan
es penyusun komet, yang kemudian berubah menjadi gas. Inti komet
adalah sebongkah batu dan salju.
~Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip
tabir di sekeliling inti. Lapisan hidrogen, yaitu
lapisan yang menyelubungi koma tidak tampak oleh mata manusia.
Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.
~Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di
dekat matahari. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari.Bagian
ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor
gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas
berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari
yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian
meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang
kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang
mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
BUMI SEBAGAI BAGIAN DARI TATA SURYA
Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar
tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU
(ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini
dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain.
Titik tertinggi
di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik
terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924
meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter,
sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur Bumi
Bumi adalah
sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan
gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet
kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian,
bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan
magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet
kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Kerak Bumi
• Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C
• Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Litosfir
• Astenosfir
• Mesosfir
• Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
• Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Kerak Bumi
• Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C
• Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
• Litosfir
• Astenosfir
• Mesosfir
• Inti Bumi bagian luar
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C
• Inti Bumi bagian dalam
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
3. Analisis Data
Ø Pengertian alam semesta mencakup
tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan
sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Ø Teori alam semesta terdiri dari
teori letusan tetap, teori keadaan tetap, teori terbentuknya tata surya, teori
asal bumi. Anggota tata surya ada banyak, yang pertama yaitu bintang. Bintang
adalah benda
langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai
sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi kita adalah matahari,
sedangkan Matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya
seperti planet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus,
neptunus dan jupiter. Kedua, bumi adalah benda langit yang mengelilingi suatu bintang dengan lintasan dan kecepatan tertentu,
contohnya Bumi yang mengelilingi Matahari.
Ketiga,
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata
surya kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga
planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam
sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter yang disebut sabuk asteroid. Keempat,
Meteor adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau mengelilingi
matahari dalam lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan benda baik
itu dari asteroid dan komet, meteor dapat berupa serpihan batu atau besi.
Kelima, Komet adalah benda di luar angkasa yang mirip sekali dengan asteroid,
tetapi, hampir seluruh komponen penyusunannya terbentuk dari gas (karbon
dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau
lintasan yang berbentuk elips, ukurannya lebih lonjong dan panjang daripada
orbit planet.
Ø Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Lapisan udara yang menyelimuti
bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer adalah lapisan udara ini dibagi
menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari.
4.
Referensi