Selasa, 20 Oktober 2015

Resensi Puisi


TANAH AIR
Karya Elanda Rosi DS

apa pula kupersembahkan padamu,o tanah air yang lapar terbaring
dahaga beramuk membakar seluruh rimba dan pantai
kehidupan kian gulita bagai gua mengubur kematian
jerit anak negeri membahana tangannya berlumur dendam

apa pula kupersembahkan kepadamu, o tanah bunda yang dahaga terlentang
sepanjang bukitbarisan maut liar di lubuk malam
bau darah tersebar di rimba para
dan tubuh yang rebah tersia berkaca meratapi angkasa

apa pula kupersembahkan padamu,o tanah air yang beratap api dan darah
kamilah ini warga negara dengan umbai kasih sayang tumpah bertumpah
karena kami hanya pengembara
yang berkasih sayang dengan cinta

           
            Saya menyukai puisi ini karena, kata-kata dalam tiap barisnya begitu dalam. Menggambarkan bagaimana keadaan tanah air Indonesia setelah merdeka.Bagaimana setelah kemerdekaan, rakyat belum benar-benar merdeka.Hal ini dapat kita liat pada baris keempat pada bait pertama “jerit anak negeri membahana tangannya berlumur dendam”.Elanda menggambarkan keputus-asaan sebagai warga negara.Karena tidak dapat mengupayakan tanah air ini.Banyak korban jiwa, yaitu pahlawan tanpa nama yang mati sia-sia dalam membela tanah air.Hal ini diungkapkannya dalam bait puisinya kedua.Dan di bait terakhir dia menjelaskan.Bagaimana dirinya sebagai rakyat tidak dapat melakukan apa-apa untuk tanah airnya.Itulah kira-kira mengenai puisi Elanda Rosi DS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar