Selasa, 20 Oktober 2015

Resensi Puisi


TANAH AIR
Karya Elanda Rosi DS

apa pula kupersembahkan padamu,o tanah air yang lapar terbaring
dahaga beramuk membakar seluruh rimba dan pantai
kehidupan kian gulita bagai gua mengubur kematian
jerit anak negeri membahana tangannya berlumur dendam

apa pula kupersembahkan kepadamu, o tanah bunda yang dahaga terlentang
sepanjang bukitbarisan maut liar di lubuk malam
bau darah tersebar di rimba para
dan tubuh yang rebah tersia berkaca meratapi angkasa

apa pula kupersembahkan padamu,o tanah air yang beratap api dan darah
kamilah ini warga negara dengan umbai kasih sayang tumpah bertumpah
karena kami hanya pengembara
yang berkasih sayang dengan cinta

           
            Saya menyukai puisi ini karena, kata-kata dalam tiap barisnya begitu dalam. Menggambarkan bagaimana keadaan tanah air Indonesia setelah merdeka.Bagaimana setelah kemerdekaan, rakyat belum benar-benar merdeka.Hal ini dapat kita liat pada baris keempat pada bait pertama “jerit anak negeri membahana tangannya berlumur dendam”.Elanda menggambarkan keputus-asaan sebagai warga negara.Karena tidak dapat mengupayakan tanah air ini.Banyak korban jiwa, yaitu pahlawan tanpa nama yang mati sia-sia dalam membela tanah air.Hal ini diungkapkannya dalam bait puisinya kedua.Dan di bait terakhir dia menjelaskan.Bagaimana dirinya sebagai rakyat tidak dapat melakukan apa-apa untuk tanah airnya.Itulah kira-kira mengenai puisi Elanda Rosi DS.

Sinopsis Film God's not dead



Sinopsis God’s not dead
 http://www.networknorwich.co.uk/Images/content/213/658594.jpg

Film ini menceritakan tentang mahasiswa yang bernama Josh, yang mengikuti mata kuliah filsafat. Kelas tersebut diajar oleh seorang ateis atau tidak memiliki agama bernama Profesor Radisson. Di dalam kelasnya, Profesor Radisson menjelaskan bahwa Tuhan tidak ada, Tuhan sudah mati. Ia menjelaskan bahwa kita bisa hidup tanpa memerlukan Tuhan. Di akhir waktu mengajarnya, ia mengharuskan setiap mahasiswa untuk menuliskan “ God is dead “ di selembar kertas dan menandatanganinya sebagai syarat kelulusan. Josh yang beragama Kristen tidak mau melakukan hal tersebut. Josh bersikeras menolaknya, dan hanya ia yang menolaknya. Karena itu Professor Robisson menawarkan, Josh harus melakukan presentasi dalam 3 kali pertemuan di akhir semester tentang keyakinannya bahwa “ God’s not dead “. Teman – temannya yang kira – kira sebanyak 80 oranglah yang akan menilainya.

Profesor Radisson memiliki seorang kekasih bernama Mina. Mina adalah seorang gadis yang beragama Kristen. Namun tak jarang, Mina diejek di depan teman – teman Radisson. Teman – teman Radisson menertawai keberadaan Tuhan. Menurut mereka, Tuhan sudah mati, dan orang – orang yang mempercayai Tuhan tidak mati adalah bodoh. Mina memiliki seoprang kakak, yaitu Mark. Mark adalah seorang pengusaha sukses yang tidak mempercayai Tuhan. Mina sering meminta Mark untuk menemui ibu mereka yang memiliki sakit pikun. Namun, Mark tidak pernah mau dengan alasan dirinya sibuk. Mark memiliki kekasih bernama Amy. Namun, setelah Amy memberitahu Mark bahwa ia sakit kanker, Mark memutuskan hubungannya. Mark tidak mau menerima kekurangan Amy, dan dengan mudahnya meninggalkan Amy.

Pada debatnya yang pertama, Radisson dapat berargumen melawan pernyataan yang diberikan Josh. Kara, kekasih Josh tidak setuju dengan tindakan Josh melawan Profesor Radisson. Kara memutuskan Josh, karena takut hal ini akan mempengaruhi masa depan mereka. Saat mereka ribut di kantin, seorang perempuan bernama Aisyah mendengarnya. Aisyah memiliki ayah yang beragama bukan Kristen. Namun pada 1 tahun terakhir, Ia percaya pada Yesus, bahwa Yesus adalah juruselamatnya. Ia menyembunyikan keyakinan ini di depan ayahnya. Namun, pada saat ayah Aisyah mengetahui hal tersebut, ia menampar Aisyah dan mengusir Aisyah dari rumahnya.

Pada akhir debat Josh dan Radisson, Josh memberikan poin – poin yang meyakinkan teman – temannya bahwa Tuhan tidak mati. Radisson mulai terbawa emosi, dan Josh benar – benar melihat suatu kejanggalan, mengapa Radisson sangat membenci Allah. Ia bertanya pada Radisson 3 kali, mengapa ia membenci Allah. Radissonpun menjawab, Ia kecewa pada saat ia kecil ketika ibunya sakit, ia meminta Tuhan menolong ibunya. Namun, kenyataannya berbeda, ibu Radisson meninggal, dan itu menimbulkan luka serta kebencian di dalam hati Radisson. Josh sekali lagi bertanya, mengapa Radisson dapat membenci Allah yang menurutnya Allah itu tidak ada. Pada akhirnya, mahasiswa bernama Martin dengan berani berdiri dan mengatakan “ God’s not dead “. Mahasiswa lain satu persatu berdiri hingga seluruh kelas berdiri dan mengatakan mempercayai Tuhan tidak mati. Radisson keluar dari kelas karena merasa kalah.

Selesai kuliah, Josh mengajak Martin untuk menonton konser Newsboys yang merupakan band Kristen. Mina dan Aisyah juga datang ke konser itu. Sebelum konser dimulai, Amy masuk ke ruangan Newsboys dan minta untuk didoakan. Newsboys yakin Tuhan telah menyembuhkan Amy dan Tuhan memiliki rencana yang indah dalam hidup Amy. Radisson di ruang kerjanya, termenung dan membaca surat peninggalan Ibunya. Radissonpun memutuskan untuk rujuk dengan Mina. Namun, dalam perjalanannya menemui Mina, Radisson ditabrak dan sekarat. Seorang pastur yang ada di tempat kejadian, mendorong Radisson untuk percaya kepada Tuhan, dan di akhir hembusan nafasnya, Radisson menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Mark menemui Ibunya, dan mengejek ibunya. Ibunya berkata, ada iblis dalam hidup Mark yang membuat kesuksesan supaya Mark tidak butuh Tuhan. Dalam konser Newsboys, ditampilkanlah video Willie Robertson yang mengungkapan selamat kepada seorang pemuda yang telah membela Tuhan didepan Profesornya. Di akhir konser tersebut Newsboys meminta seluruh penonton untuk mengirim pesan bertuliskan “ God’s not dead “ dan lagu terakhir yang berjudul God’s not dead dinyanyikan dam semua penonton bersukacita.